21 books a year : am I reading enough books?

“All the world’s wisdom is contained in books – most of it is not on the internet or known by people in your social group, so this can really help you expand, if you let it. So start today.” –Julien Smith

Berawal dari Februari lalu ketika mengikuti kelas Papi Prof. tentang la réflexivité (capacité de réflexion), beliau bertanya kepada kami “Berapa buku yang harus dibaca seseorang dalam setahun untuk bisa dikategorikan sebagai pembaca aktif?”

Ada yang menjawab 100 buku, 60 buku dan saya jawab “52 buku, Prof.” karena hitungannya per minggu ada satu buku yang selesai dibaca (52 minggu dalam setahun). Tapi ternyata tidak demikian, Papi Prof. menjawab “52 masih terlalu banyak, kita ambil separuhnya pun 26 buku yang kalian baca, kalian masih termasuk kategori pembaca aktif di atas rata-rata. Bahkan 20 buku dalam setahun yang bisa kalian baca pun sudah menjadikan kalian seorang pembaca aktif. Kita ganjilkan menjadi 21 buku. Kalian punya waktu dua minggu untuk menyelesaikan satu buku dan mengambil makna atau sekedar merefleksikan bacaan kalian.” Ini mungkin poin pertama yang ingin disampaikan Papi Prof. tentang tema kelasnya kali ini.

Bref, di bulan ke delapan tahun 2018 ini, saya baru memulai buku keempat, sedikit terlambat memang tapi daripada tidak sama sekali, belum terhitung buku-buku dalam daftar wajib baca untuk studi. Mais mieux vaut tard que jamais, n’est-ce pas?

Beberapa tips dari tulisan-tulisan mengenai How many books should one read in a year? di internet sedang saya coba dan saya jadikan kebiasaan baru:

  1.  Selalu sedia buku di setiap perangkat gawai yang kita punya. Akan lebih ciamik kalau punya Kindle atau sejenis e-book reader yang bisa dengan mudah dibawa ke mana-mana. Buku dalam bentuk jilid tetap tak tergantikan dan lebih nyaman dibaca, namun membawa buku tebal dalam perjalanan juga sedikit membuat payah dan lelah selain berat.
  2. Kurangi nonton TV dan film, ini termasuk bagian sulit, karena bagi saya film dan serial drama atau reality show menjadi salah satu pelarian ketika ada waktu luang dan malas membaca atau teman makan siang-malam. Belum lagi deretan rekomendasi film dan serial dari teman-teman.
  3. Bibliophile to the max! Toko buku diskon jadi tempat tepat untuk selalu memiliki persediaan buku di rumah. Oh, this is so me! Tiada kunjungan tanpa pulang membawa buku karena selalu ada buku/komik menarik untuk dikoleksi.
  4. Bangun lebih awal setiap hari, perbedaan 45 atau 30 menit per hari untuk membaca itu bisa membawa perubahan besar untuk kebiasaan kita. Dalam tulisan lainnya disarankan untuk bangun lebih pagi, minum segelas air (saran saya air hangat ditambah perasan lemon/jeruk nipis), tulis tiga hal yang membuat kita bersyukur (journal of gratitude) dan membaca sebanyak 20 halaman.
  5. Tips lain yang dibagikan oleh Claire Diaz Ortiz memungkin kita (iya, bukan tidak mungkin) untuk membaca 200+ buku dalam setahun.
  6. Hal lain yang saya harapkan meningkat dengan banyaknya buku yang terbaca di tahun ini adalah kemampuan menulis, karena ini yang paling penting untuk saat ini. Pile higher and deeper, sounds amazing, right?

Alors? Bonne lecture, selamat membaca!

Leave a comment